kota di tengah hutan

kota di tengah hutan
menapak jejak kehidupan

Sabtu, 04 November 2017

HARI KETIGA

Hari ketiga ini komprodnya almost failed, beruntung bisa menyelesaikan dan menyampaikan maksud hingga bisa dipahami lawan bicara, meski muatan kalimat yang keluar dari mulut saya mungkin tidak termasuk komprod, tetapi saya merasa senang dapat menuntaskan obrolan hingga tersampaikan pesannya.
obrolannya tentang seseorang yang bekerja sebagai sopir pada orang tua saudaraku;
Saudaraku (S) : "Pi, ibu teteh kejedot mukanya ke dashboard mobil sampai bibirnya berdarah, tapi itu sopir tidak mengurangi kecepatan mobil dan yang utama tidak minta maaf!"
Saya (Sa) : "wah, kok bisa dia melakukan hal itu, apa kira-kira penyebabnya teh?"
S : "ga tau kenapa tapi sering sekali dia bersikap begitu, cuma ibu teteh ga mau mecat dia karena takut berakhir dengan hubungan yang ga baik"
Sa : (reflek mengatakannya) "kalau begitu ya konsekuensinya ibu akan seperti itu terus, kalau ga dikasih tau"
S : (saya melihat air mukanya berubah, dan saya baru menyadari bahwa penyampaian saya kurang tepat *tepok jidat*) "udah sering dikasih tau tapi memang begitu orangnya, makanya teteh juga merasa kesal sama ibu, kenapa masih pake orang itu!"


Obrolan terpotong sholat, karena kami melakukan obrolan itu memang ketika antri wudlu, lalu obrolan dilanjutkan selesai sholat, dan selama sholat itu saya merasa tidak enak hati donk, duuhh!.

Sa : "teh maksud saya tadi, kalau ibu teteh tetap bersikeras mempekerjakan dia, ya ibu teteh akan terus tidak nyaman, karena buktinya meski sudah diberitahu pun dia tetap tidak mengubah perilakunya"
S : "iya itu yang teteh bilang ke ibu, kalau seperti itu terus, teteh ga ridho ibu pergi disopiri sama dia!" kalau memang ga mau mecat dia ya udah ga apa-apa, tapi ibu ambil orang lain aja yang jadi sopirnya, biar dia merasa juga kok nanti".
Sa : "ya paling begitu solusi sementara mah".
S : "iya teteh teh merasa gereget aja".

duh plong rasanya setelah itu, kebayang tadi pas sebelum sholat, salah timing penyampaian, dan salah kosakata yang dipakai kayaknya, Alhamdulillah lawan bicaraku orang baik ya Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar